MAKALAH SISTEM
INPUT/OUTPUT
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
1.
Anisa
nurfitria
2.
Megawati
sinaga
3.
Mita
andriani
4.
Riska
asrimayanti
5.
Mawardi
6.
Sabar
7.
Azriansyah
pamela ritonga
Kelas : II-C
(Malam)
MK : ORGANISASI
KOMPUTER
Dosen : Ronal
watriantos S.kom, M.kom
YAYASAN
UNIVERSITAS LABUHAN BATU
PERIODE
2017/2018
DAFTAR ISI
NAMA KELOMPOK................................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 4
1.3 Tujuan........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 5
2.1 Sistem Input/Output (I/O).............................................................................. 5
2.2 Perangkat I/O................................................................................................ 8
2.3 Pengaksesan I/O........................................................................................... 13
2.4 I/O interupsi................................................................................................. 14
2.5 Direct Memori Acces (DMA)......................................................................... 18
2.6 Pembahasan lain tentang I/O.......................................................................... 25
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 28
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 28
3.2 Penutup....................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 29
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah Organisasi komputer
tentang Sistem Input Output komputer dan perangkatnya ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini. Khusunya
kepada semua rekan-rekan kerja yang berpartisipasi dalam penyusunan makalah
ini. Makalah ini kami buat untuk menyelesaikan tugas Organisasi Komputer oleh
dosen pembimbing kami, Ronal watriantos S.kom,M.kom.
Namun tidak lepas dari
semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Organisasi komputer ini.
Akhirnya
penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang Sistem Input Output dan Perangkatnya ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan informasi yang berguna terhadap pembaca.
Rantauprapat, April 2018
Penyusun
Seiring berkembangnya zaman yang semakin modern ini
maka teknologi komputer juga akan semakin berkembang. Agar computer dapat
berhubungan dengan lingkungan luar maka dari itu diperlukan perangkat tambahan
dan system yang mengatur komunikasi perangkat dengan processor atau CPU yang
berada di lingkungan dalam computer. Tanpa dapat berkomunikasi dengan dunia
luar computer bukan lah apa-apa. Sebagai contoh pada saat kita ingin melakukan
peroses pengolahn data atau sebagainya namun disana tidak terdapat layar
monitor computer lalu bagaimanakah kita tahu bahwa kita telah berhasil
melakukan proses tersebut?. Maka dari itu agar mempermudah kerja kita computer
membutuhkan prangkat tambahan yang disebut peripheral. Kita akan membahas lebih
jelas tentang modul I/O pada halaman selanjutnya.
1. Apakah yang dimaksud
dengan sistem I/O ?
2. Apakah yang dimaksud
dengan perangkat dan contoh I/O ?
3. Apakah yang dimaksud
dengan pengaksesan I/O ?
4. Apakah yang dimaksud
I/O interupsi ?
5. Apakah yang dimaksud
Direct Memory Access ?
1. Mengetahui sistem dan
defenisi I/O
2. Mengetahui perangkat
dan fungsi I/O
3. Mengetahui
pengaksesan dan perangkat I/O
4. Mengetahui I/O
interupsi dan modul I/O
5. Mengetahui defenisi
dan fungsi Direct Memory Access
2.1 SISTEM INPUT / OUTPUT (I/0)
Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin
(systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Pengertian Sistem Input (Masukan)
Pengertian input (masukan) yaitu proses
pemasukan data kedalam sistem sehingga menghasilkan informasi berupa keluaran.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Umumnya data yang diperlukan adalah sebagai masukan sistem yang
diturunkan dari kebutuhan informasi. Agar data dapat diterima oleh komputer
dengan baik, komputer memiliki peralatan yang berfungsi untuk hal ini yang
disebut dengan input device. Input device (Perangkat Keras Masukan) adalah
Perangkat untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor
untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Beberapa alat input
mempunyai fungsi ganda,yaitu disamping sebagai alat input juga berfungsi
sebagai alat output sekaligus. Alat yang demikian disebut sebagai terminal.
Terminal dapat dihubungkan ke sistem komputer dengan menggunakan kabel langsung
atau lewat alat komunikasi. Contoh: Modem, Ethernet, ATM, PDA, kamera digital
dll.
Terminal digolongkan menjadi :
Intelligent terminal, mempunyai alat
pemroses dan memori di dalamnya sehingga input yang terlanjur dimasukkan dapat
dikoreksi kembali dan dapat diprogram oleh pemakai. Contoh: PC.
Non intelligent terminal (dumb
terminal), hanya berfungsi sebagai alat memasukkan input dan penampil output,
dan tidak bisa diprogram karena tidak mempunyai alat pemroses. Contoh :
Teleprinter. Smart Terminal , mempunyai alat pemroses dan memori
didalamnya sehingga input yang terlanjur dimasukkan dapat dikoreksi kembali,
tetapi tidak dapat diprogram oleh pemakai kecuali pabrik pembuatnya.
Contoh : Calculator, Telepon.
Perangkat
Input
Perangkat
Internal
Perangkat yang hanya berfungsi sebagai
alat input,digolongkan menjadi alat input langsung dan alat inputtidak langsung
ž
Alat input langsung Input yang dimasukkan langsung diproses oleh alat pemroses.
Contoh :
Ø
Keyboard.
Ø
Pointing Devices, contoh : mouse, touch pad.
Ø
Scanning Devices, contoh : barcode reader, scanner.
Ø
Image Capturing dan Digitising Devices. Image Capturing Device, contoh : kamera
digital, webcams. Digitising Device, contoh : graphics tablets, digital
notebook.
Ø
Voice Recognizer, contoh : microphone. Alat Input tidak langsung Melalui media
tertentu sebelum suatu input diproses oleh alat pemroses.
ž
Key punch Yang dilakukan melalui media punched card (kartu plong).
ž
Key-to-tape Yang merekam data ke media berbentuk pita (tape) sebelum diproses
alat pemroses.
ž
Key-to-disk
Yang merekam data ke media magnetic disk
(misalnya disket atau harddisk) sebelum diproses lebih lanjut
Perangkat Eksternal
Operasi-operasi I/O diperoleh melalui
sejumlah perangkat ekternal dengan menggunakan link (fungsinya untuk pertukaran
kontrol,status dan data antara modul I/O dengan device eksternalnya)
- Perangkat Eksternal dikategorikan menjadi 3
1.
Pembacaan di sisi Manusia (Human readable) : perangkat yang berhubungan dengan
manusia sebagai pengguna komputer. Screen, printer, keyboard mouse, printer,
joystick, disk drive.
2. Pembacaan disisi mesin (Machine
readable) : perangkat yang berhubungan dengan peralatan. Biasanya berupa modul
sensor dan tranduser untuk monitoring dan kontrol suatu peralatan atau sistem.
Monitoring dan control.
3. Komunikasi (memungkinkan komputer
untuk saling bertukar data dengan perangkat jarak jauh) Modem Network Interface
Card (NIC).
Pengklasifikasian juga bisa berdasarkan
arah datanya, yaitu perangkat output, perangkat input dan kombinasi
output-input. Contoh perangkat output: monitor, proyektor dan printer.
Perangkat input misalnya: keyboard, mouse, joystick, scanner, mark reader, bar
code reader.
Pengertian
Sistem Output (Keluaran)
yaitu hasil dari suatu proses atau
aktifitas menerima data dari hasil pengolahan pada bagian pemrosesan. Tentu
saja pada bagian ini diperlukan juga peralatan yang bekerja, dimana peralatan
tersebut disebut dengan output device. Output device (Perangkat Keras Keluaran)
Adalah Perangkat yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun
pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca
oleh manusia ataupun dapat digunakan untuk penyimpanan data hasil proses.
Berdasarkan bentuk outputnya, unit output terdiri dari :
a. Hardcopy device,
alat yang digunakan untuk mencetak
output ( misal: tulisan, angka, karakter dan simbol-simbol ) serta image (
grafik dan gambar ) pada media hard ( keras ) seperti kertas dan film. Contoh :
Printer.
b. Drive device,
berupa alat yang digunakan untuk merekam
atau menyimpan hasil output dapam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin,
dan juga berfungsi sebagai alat output maupun alat input. Contoh : Flashdisk,
Harddisk, Disket dan CD.
c. Softcopy device,
alat yang digunakan untuk menampilkan
tulisan ( kata, angka, karakter dan simbol-simbol ) serta image ( grafik dan
gambar ) ke dalam sinyal elektronik. Contoh : Monitor, Alpha Numerik Display,
Projector dan Speaker.
Input dan Output terbagi menjadi dua
bagian, yaitu :
1. Mekanisme I/O (alat input dan
output) perangkat dari input dan output itu sendiri seperti keyboard, paper feeder,
tape head dan sebagainya.
2. Pengontrol I/O (I/O
controller/system I/O) komponen yang mengatur aliran informasi antara perangkat
I/O dan komputer
2.2 PERANGKAT I/O
. Unit Input(Input Device)
Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Input devices atau unit masukan yang umumnya digunakan personal computer (PC) adalah keyboard dan mouse, keyboard dan mouse adalah unit yang menghubungkan user (pengguna) dengan komputer.
Selain itu
terdapat joystick, yang biasa digunakan untuk bermain games atau permainan
dengan komputer. Kemudian scanner, untuk mengambil gambar sebagai gambar
digital yang nantinya dapat dimanipulasi. Touch panel, dengan
menggunakan sentuhan jari user dapat melakukan suatu proses akses file. Microphone,
untuk merekam suara ke dalam komputer. Input device berfungsi sebagai
media untuk memasukkan data dari luar sistem ke dalam suatu memori dan
processor untuk diolah dan menghasilkan informasi yang diperlukan. Data yang
dimasukkan ke dalam sistem komputer dapat berbentuk signal input dan
maintenance input. Signal input berbentuk data yang dimasukkan ke dalam sistem
komputer, sedangkan maintenance input berbentuk program yang digunakan untuk
mengolah data yang dimasukkan.
• Keyboard
Keyboard merupakan unit input yang paling penting dalam suatu pengolahan data dengan computer. Keyboard dapat berfungsi memasukkan huruf, angka, karakter khusus serta sebagai media bagi user untuk melakukan perintah- perintah lainnya yang diperlukan, seperti menyimpan file dan membuka file.
Tombol- tombol suatu keyboard umunya dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian:
1. Typewriter key (berfungsi sama seperti mesin ketik. Contoh: tombol tabs,
caps lock, enter, dll)
2. Numeric key (berfungsi untuk menuliskan angka)
3. Function key (fungsinya berbeda-beda seperti F1 untuk menampilkan menu help, dll)
4. Special key (termasuk tombol Ctrl, Alt, Shift dengan tombol lain. Contoh: Ctrl+S untuk save)
2. Numeric key (berfungsi untuk menuliskan angka)
3. Function key (fungsinya berbeda-beda seperti F1 untuk menampilkan menu help, dll)
4. Special key (termasuk tombol Ctrl, Alt, Shift dengan tombol lain. Contoh: Ctrl+S untuk save)
• Mouse
Mouse digunakan untuk mengatur perpindahan kursor, memberi perintah secara
praktisi, Setiap kita menggerakkan mouse di layar monitor selalu tampak sebuah
pointer(penunjuk mouse) yang ikut bergerak. Arah gerak pointer di monitor
selalu sesuai dengan aarah gerakkan mouse, sedangkan bentuk tampilan ponter di
monitor selain tergantung objek yang ditunjukkan de layar juga tergantung
setting yang kita tentukan.
• Scanner
Scanner merupakan alat yang dapat digunakkan untuk: mengcopy teks dari
buku, majalah, Koran, atau lainnya ke dalam computer, biasanya dalam program
Microsoft Word, sehingga kita tidak perlu mengetikkan kata demi kata.
• Bar Code Reader
Dipergunakan di swalayan untuk membaca label data barang yang dicetak dalam
bentuk font karakter. Font yang ada di barang biasanya mempunyai 10 digit, 5
digit identik pabrik dan 5 digit kode barang.
Masih banyak perangkat input yang ada seperti Joystik, touch screen, light pen dan lain- lain. Semakin manusia menambah temuan dari tahun ke tahun makin banyak perangkat input yang dibuat.
Masih banyak perangkat input yang ada seperti Joystik, touch screen, light pen dan lain- lain. Semakin manusia menambah temuan dari tahun ke tahun makin banyak perangkat input yang dibuat.
Unit Output(output device)
Perangkat output atau output devices adalah alat yang digunakan untuk
menampikan informasi dari computer. Peralatan yang sering digunalkan adalah
monitor, printer, dan speaker.
• Monitor
Monitor merupakan alat untuk menampilkan hasil pengetikkan data lewat
keyboard dan hasil pemrosesan data. Informasi atau tulisan yang terlihat pada
layar monitor dinamakan soft copy.
Ada beberapa type monitor yang perlu kita kenal di antaranyaberikut ini:
Ada beberapa type monitor yang perlu kita kenal di antaranyaberikut ini:
1) Type CGA dengan resolusi 600 X 200 pixel dan kecepatannya 15.720 Khz
2) Type EGA dengan reolusi 640 X 350 pixel dan kecepatannya 21. 850 Khz
3) Type VGA dengan reolusi 640 X 480 pixel dan kecepatannya 31.500 Khz
4) Type SVGA dengan reolusi 800 X 600 pixel dan kecepatannya 35.200 Khz
5) Type XGA dengan reolusi 1024 X 768 pixel dan kecepatannya 31.500 Khz
2) Type EGA dengan reolusi 640 X 350 pixel dan kecepatannya 21. 850 Khz
3) Type VGA dengan reolusi 640 X 480 pixel dan kecepatannya 31.500 Khz
4) Type SVGA dengan reolusi 800 X 600 pixel dan kecepatannya 35.200 Khz
5) Type XGA dengan reolusi 1024 X 768 pixel dan kecepatannya 31.500 Khz
• Printer
Merupakan alat untuk mencetak informasi pada kertas yang sudah diolah di komputer. Informasi atau segala sesuatu yang telah dicetak di kertas dinamakan hard copy.
• Speaker
Merupakan
alat untuk mengeluarkan suara. Speaker biasanya dipakai pada computer yang
menggunakan system operasi berbasis windows atau multimedia.
2.3 PENGAKSESAN I/O
Metode Pengaksesan I/O
1.MemoriMapped
I/O
Dalam memory-mapped
I/O, terdapat ruang tunggal untuk lokasi memori dan perangkat I/O. CPU
memperlakukan register status dan register data modul I/O sebagai lokasi memori
dan menggunakan instruksi mesin yang
sama untuk mengakses baik memori maupun perangkat I/O.Konskuensinya adalah
diperlukan saluran tunggal untuk pembacaan dan saluran tunggal untuk penulisan. Keuntungan memory-mapped I/O adalah
efisien dalam pemrograman, namun memakan banyak ruang memori alamat.
2. Isolated
I/O
Dalam teknik
isolated I/O, dilakukan pemisahan ruang pengalamatan bagi memori dan
ruang pengalamatan bagi I/O. Dengan teknik ini diperlukan bus yang dilengkapi
dengan saluran pembacaan dan penulisan memori ditambah saluran perintah output.
Keuntungan isolated I/O
adalah sedikitnya instruksi I/O.
Piranti I/O dihubungkan sebagai
lokasi terpisah dengan lokasi memori, dimana
port I/O tidak tergantung pada
memori utama.
Karakteristik:
•Port
I/O tidak tergantung memori utama.
•Transfer
informasi dilakukan di bawah kendali sinyal kontrol yang menggunakan instruksi
INPUT dan OUTPUT.
•Operasi
I/O tergantung sinyal kendali dari CPU.
•lnstruksi
I/O mengaktifkan baris kendali read/write pada port I/O, sedangkan instruksi
memori akan mengaktifkan baris kendali read/write pada memori.
•Ruang memori dan ruang alamat I/O
menyatu, sehingga dapat memiliki alamat yang sama.
Kelebihan dan kekurangan:
•I/O
mapped I/O Iebih cepat dan efisien, karena lokasi I/O terpisah dengan lokasi
memori.
•I/O mapped I/O mempunyai keterbatasan jumlah instruksi
yang dapat di gunakan untuk operasi I/O.
2.4 I/O
INTERUPSI
Interupsi Input
Output
Untuk
memulai operasi I/O, CPU me-load register yang bersesuaian ke device
controller. Sebaliknyadevice controller memeriksa isi register untuk kemudian
menentukan operasi apa yang harus dilakukan.Pada saat operasi I/O dijalankan
ada dua kemungkinan, yaitu synchronous I/O dan asynchronous I/O.
Pada synchronous I/O, kendali dikembalikan ke proses pengguna setelah proses I/O selesai dikerjakan. Sedangkan pada asynchronous I/O, kendali dikembalikan ke proses pengguna tanpa menunggu proses
I/O selesai. Sehingga proses I/O dan proses pengguna dapat dijalankan secara bersamaan.
Teknik interrupt – driven I/O memungkinkan proses tidak membuang – buang waktu. Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai.
Dalam teknik ini kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut. Terdapat selangkah kemajuan dari teknik sebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking beberapa perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.
Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O adalah modul I/O menerima perintah, missal read. Kemudian modul I/O melaksanakan perintah pembacaan dari peripheral dan meletakkan paket data ke register data modul I/O, selanjutnya modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui saluran kontrol. Kemudian modul menunggu datanya diminta CPU. Saat permintaan terjadi, modul meletakkan data pada bus data dan modul siap menerima perintah selanjutnya. Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah operasi I/O adalah sebagai berikut :
1. Perangkat I/O akan mengirimkan
sinyal interupsi ke CPU.
2.
CPU
menyelesaikan operasi yang sedang dijalankannya kemudian merespon interupsi.
3.
CPU
memeriksa interupsi tersebut, kalau valid maka CPU akan mengirimkan
sinyal acknowledgment ke perangkat I/O untuk menghentikan interupsinya.
4.
CPU
mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine interupsi. Hal yang dilakukan
adalah menyimpan informasi yang diperlukan untuk melanjutkan operasi yang tadi
dijalankan sebelum adanya interupsi. Informasi yang diperlukan berupa:
a. Status processor, berisi register
yang dipanggil PSW (program status word).
b. Lokasi intruksi berikutnya yang akan
dieksekusi.
5.
Informasi
tersebut kemudian disimpan dalam stack pengontrol sistem.
6.
Kemudian CPU
akan menyimpan PC (program counter) eksekusi sebelum interupsi ke stack pengontrol
bersama informasi PSW. Selanjutnya mempersiapkan PC untuk penanganan interupsi.
7.
Selanjutnya
CPU memproses interupsi sempai selesai.
8.
Apabila
pengolahan interupsi selasai, CPU akan memanggil kembali informasi yang telah disimpan
pada stack pengontrol untuk meneruskan operasi sebelum interupsi.
Terdapat bermacam teknik yang digunakan CPU dalam menangani program interupsi ini, diantaranya :
Terdapat bermacam teknik yang digunakan CPU dalam menangani program interupsi ini, diantaranya :
a. Multiple Interrupt Lines
b. Software poll.
c. Daisy Chain.
d. Arbitrasi bus.
Teknik yang paling sederhana adalah menggunakan saluran interupsi berjumlah banyak (Multiple Interrupt Lines) antara CPU dan modul – modul I/O. Namun tidak praktis untuk menggunakan sejumlah saluran bus atau pin CPU ke seluruh saluran interupsi modul-modul I/O.
Alternatif lainnya adalah menggunakan software poll. Prosesnya, apabila CPU mengetahui adanya sebuah interupsi, maka CPU akan menuju ke routine layanan interupsi yang tugasnya melakukan poll seluruh modul I/O untuk menentukan modul yang melakukan interupsi.
Kerugian software poll adalah memerlukan waktu yang lama karena harus mengidentifikasi seluruh modul untuk mengetahui modul I/O yang melakukan interupsi. Teknik yang lebih efisien adalah daisy chain, yang menggunakan hardware poll. Seluruh modul I/O tersambung dalam saluran interupsi CPU secara melingkar (chain). Apabila ada permintaan interupsi, maka CPU akan menjalankan sinyal acknowledge yang berjalan pada saluran interupsi sampai menjumpai modul I/O yang mengirimkan interupsi.
Teknik berikutnya adalah arbitrasi bus. Dalam
metode ini, pertama – tama modul I/O memperoleh kontrol bus sebelum modul ini
menggunakan saluran permintaan interupsi. Dengan demikian hanya akan terdapat
sebuah modul I/O yang dapat melakukan interupsi.
MODUL I/O
Merupakan Interface bagi CPU dan Memory
atau Interface untuk 1/lebih. perangkat peripheral modul I/O memiliki dua
buah fungsi utama, yaitu :
1. Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan
memori melalui bus sistem.
2. Sebagai piranti antarmuka dengan
peralatan peripheral lainnya dengan menggunakan link data tertentu.
FUNGSI MODUL I/O
Control
& Timing
Fungsi kontrol dan pewaktuan (control
& timing) merupakan hal yang penting untuk mensinkronkan kerja masing -
masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali waktu CPU berkomunikasi dengan
satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan transfer
komunikasi data yang beragam, baik dengan perangkat internal seperti register -
register, memori utama, memori sekunder, perangkat peripheral. Proses tersebut
bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem
secara keseluruhan.
Contoh kontrol pemindahan data dari
peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi langkah-langkah
penanganan I/O sbb :
1.
Permintaan
dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
2.
Modul
I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
3.
Apabila
perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan mengirimkan
perintah ke modul I/O.
4.
Modul
I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
5.
Selanjutnya
data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan kecepatan
transfer oleh modul I/O sehingga paket - paket data dapat diterima CPU dengan
baik.
Transfer data tidak akan lepas dari
penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan modul I/O akan melibatkan kontrol
dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih.
Komunikasi CPU
Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan
modul I/O meliputi proses - proses berikut :
• Command Decoding, yaitu modul I/O
menerima perintah - perintah dari CPU yang dikirimkan sebagai sinyal bagi bus
kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat menerima perintah: Read
sector, Scan record ID, Format disk.
• Data,yaitu pertukaran data antara CPU
dan modul I/O melalui bus data.
• Status Reporting, yaitu pelaporan
kondisi status modul I/O maupun perangkat peripheral, umumnya berupa status
kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam macam kondisi kesalahan (error).
• Address Recognition, bahwa peralatan
atau komponen penyusun komputer dapat dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki
alamat yang unik, begitu pula pada perangkat peripheral, sehingga setiap modul
I/O harus mengetahui alamat periphera yang dikontrolnya.
Komunikasi Perangkat (device
communication) Meliputi perintah, informasi status dan data
Data Buffering
Tujuan utama buffering
adalah mendapatkan penyesuaian data sehubungan perbedaan laju transfer
data dari perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan pada CPU. Umumnya
laju transfer data dari perangkat peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU
maupun media penyimpan.
Deteksi Error
Apabila pada perangkat peripheral
terdapat masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan
melaporkan kesalahan tersebut. Misal informasi kesalahan pada peripheral
printer seperti: kertas tergulung, pinta habis, kertas habis, dan lain - lain.
Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan bit paritas.
Blok Diagram
Struktur Modul I/O
Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus
sistem komputer terdapat tiga saluran, yaitu saluran data, saluran alamat dan
saluran kontrol. Bagian terpenting adalah blok logika I/O yang berhubungan
dengan semua peralatan antarmuka peripheral, terdapat fungsi pengaturan dan
switching pada blok ini.
2.5 DIRECT
MEMORI ACCES (DMA)
Pengertian DMA (Direct Memory
Access)
Direct memory access (DMA) adalah pengendali khusus yang berupa alat disediakan untuk memungkinkan transfes blok data langsung antar perangkat
eksternal dan memori utama, tanpa intervensi terus menerus dari prosesor.
Transfer DMA dilakukan oleh sirkuit kontrol yang merupakan bagian dari antar
muka perangkat I/O. Istilah ini yang sering banyak kita ketahui adalah sebagai
kontroler DMA. Kontroler DMA melakukan fungsi yang biasanya dilakukan oleh
prosesor pada saat mengakses memori utama (yang sering disebut :RAM). Untuk
setiap word yang ditransfer, kontroler ini menyediakan alamat memori dan semua
sinyal bus yang mengontrol transfer data. Karena harus mentransfer sejumlah
blok data, maka kontroler DMA harus menaikkan alamat memori untuk word yang
berurutan dan mencatat jumlah transfer.
Sekalipun kontroler DMA dapat mentransfer data tanpa intervensi dari
prosesor, operasinya tetap berada dibawah kontrol program yang dieksekusi oleh
prosesor. Untuk menginisiasi transfer suatu blok word, prosesor mengirim alamat
awal, jumlah word dalam blok, dan arah transfer. Pada saat seluruh blok telah
ditransfer, kontroler tersebut memberitahu prosesor dengan memunculkan sinyal
interupt. Pada saat transfer DMA terjadi, program yang meminta transfer
tersebut berhenti bekerja dan prosesor dapat digunakan untuk mengeksekusi
program lain. Setelah transfer DMA selesai, prosesor dapat kembali ke program
yang meminta transfer tersebut.
Operasi I/O selalu dilakukan oleh OS sebagai respon terhadap request dari
program aplikasi. OS juga bertanggung jawab untuk menunda eksekusi satu program
dan memulai eksekusi program lain. Sehingga, untuk operasi I/O yang melibatkan
DMA, OS menetapkan program yang meminta transfer tsb pada keadaan blocked,
menginisiasi operasi DMA, dan memulai eksekusi program lain. Pada saat transfer
selesai, kontroler DMA memberitahu prosesor dengan mengirim interupt request.
Sebagai responnya, OS menetapkan program yang ditunda
ke keadaan runnable sehingga dapat dipilih oleh scheduler untuk melanjutkan
eksekusi.
DMA ialah sebuah prosesor khusus (special
purpose processor) yang berguna untuk menghindari pembebanan CPU utama oleh
program I/O (PIO). Untuk memulai sebuah transfer DMA, host akan menuliskan
sebuah DMA command block yang berisi pointer yang menunjuk ke sumber transfer,
pointer yang menunjuk ke tujuan transfer, dan jumlah byte yang ditransfer, ke
memori. CPU kemudian menuliskan alamat command block ini ke pengendali DMA,
sehingga pengendali DMA dapat kemudian mengoperasikan bus memori secara
langsung dengan menempatkan alamatalamat pada bus tersebut untuk melakukan
transfer tanpa bantuan CPU.
DMA (Direct Memory Access) adalah suatu hardware
spesial (chip) yang dapat mengontrol aliran bit data antara memory (RAM) dan
beberapa controller dari I/O devices tanpa memerlukan interferensi dari CPU
secara terus menerus. (Mengakses dan mengontrol memori sistem tanpa
interferensi CPU secara terus menerus).
2.2 Jenis-Jenis DMA (Direct Memory Access)
Ada 2 jenis DMA, yaitu:
a. Third−party DMA, untuk melakukan operasi transfer data menggunakan DMA controller yang ada
pada motherboard.
b. First−party DMA (busmastering DMA). Untuk melakukan operasi transfer data dikerjakan oleh
bagian logic di interface card.
Struktur DMA (Direct Memory Access)
·
Transfer data
dari buffer ke memori atau sebaliknya dilakukan per-karakter.
·
dimana setiap
kali transfer selalu ada interruptdari CPU sebelum dan sesudah transfer.
·
Jika waktu
untuk mentransfer satu karakter sebesar 2 µs dan sekali interrupt butuh 1ms,
maka untuk mentransfer data dari memori kebuffer butuh 4 µs per karakter.
·
Dengan
menggunakan DMA transfer data dapatdilakukan secara langsung oleh device
controller per-blok tanpa ada campur tangan dari CPU.
·
CPU hanya
memberikan interrupt sebelum dansesudah transfer setiap blok.
Fungsi DMA (Direct Memory Access)
Fungsi dari DMA sendiri adalah agar CPU dapat
melakukan pekerjaan atau instruksi yang berbeda ketika melakukan operasi baca
tulis dari perangkat peripheral. Tanpa adanya DMA CPU akan terus sibuk
melakukan operasi baca tulis (transfer data) dan tidak dapat melakukan atau
menyelesaikan instruksi yang lain. Dengan adanya DMA, CPU cukup mempersiapkan
DMA chip dengan cara memberikan beberapa informasi seperti jumlah data bit yang
ditransfer, alamat dari device dan memory yang diperlukan dan arah dari aliran
data tersebut, setelah itu DMA chip sendiri yang akan menyelesaikannya. DMA
chip akan melakukan interupt, ketika pekerjaannya sudah selesai. Selama DMA
chip melakukan tugasnya hingga munculnya interupt, CPU dapat menyelesaikan
instruksi yang lainnya.
DMA chip atau DMA controller sangat beragam
tergantung dari teknologi yang ditanamkan padanya, untuk menjelaskan cara
kerjanya akan digunakan jenis yang paling sederhana, yaitu DMA chip yang
menangani sebuah transfer setiap waktunya. Berikut ini cara kerjanya:
Pertama, CPU akan memprogram atau mengeset DMA
chip dengan mengatur registerinya, agar DMA chip mengetahui apa saja yang perlu
ditransfer dan kemana informasi tersebut perlu ditransfer. Selain itu CPU juga
akan memberikan command atau perintah pada
disk controller untuk membaca data dari disk dan menuliskannya pada internal
buffer, serta melakukan checksum untuk memastikan tidak adanya error yang
terjadi ketika membaca dan menuliskan data dari disk menuju internal buffer.
Bila tidak ada terjadi error maka DMA chip dapat memulai untuk melakukan
transfer. DMA chip akan melakukan request kepada disk controller untuk
melakukan transfer data menuju main memory (RAM). Selama melakukan transfer
menuju memory akan terjadi bus cycle, dan setiap kali selesai menuliskan data
pada memory, disk controller akan mengirim suatu sinyal (acknowledgement
signal) pada DMA chip.
Kemudian DMA chip akan menaikkan alamat memory
untuk digunakan dan melakukan pengurangan pada counter bit data. Proses dari
DMA chip melakukan request sampai disk controller mengirimkan sinyal kembali
pada DMA chip akan terus berlangsung hingga counter mencapai 0. Ketika counter
mencapai 0, maka DMA chip akan melakukan interupt dan memberitahukan pada CPU
bahwa proses transfer sudah selesai. Semua transfer data dan sinyal ini
dikirimkan melalui suatu bus yang menghubungkan CPU, DMA chip (controller),
Disk controller dan main memory. Berikut ini gambar untuk mempermudah
penjelasan:
Metode Kerja DMA (Direct Memory Access)
Ada Beberapa Metode DMA dalam mentrasfer data :
a. Metode yang sangat baku dan sederhana disebut HALT, atau Burst Mode
DMA, karena pengendali DMA memegang kontrol dari sistem bus dan mentransfer
semua blok data ke atau dari memori pada single burst. Selagi transfer
masih dalam prosres, sistem mikroprosessor diset idle, tidak melakukan
instruksi operasi untuk menjaga internal register. Tipe operasi DMA seperti ini
ada pada kebanyakan komputer.
b. Metode kedua, mengikutsertakan pengendali DMA untuk memegang kontrol dari
sistem bus untuk jangka waktu yang lebih pendek pada periode dimana
mikroprosessor sibuk dengan operasi internal dan tidak membutuhkan akses ke
sistem bus. Metode DMA ini disebut cycle stealing mode. Cycle stealing DMA
lebih kompleks untuk diimplementasikan dibandingkan HALT DMA, karena
pengendali DMA harus mempunyai kepintaran untuk merasakan waktu pada saat
sistem bus terbuka
Pada dasarnya cara kerja DMA terkait erat dengan : DMA controller,
Processor, Memory, I/Odevice. Adapun juga cara kerjanya sebagai berikut:
1. I/O Device terhubung dengan DMA controller memberikan instruksi yang harus
di proses
2. DMA controller mengirimkan pemberitahuan ke processor akan ada proses yang
dihandle oleh DMA controller
3. Processor menginformasikan ke memory bahwa DMA akan mengakses memory untuk
pemrosesan suatu instruksi
4. DMA Controller terhubung dengan memory dan akses alamat, data yang
diperlukan
5. DMA controller mengirimkan hasil proses kembali ke I/O device
6. Jika proses selesai, DMA controller kembali melaporkan ke processor bahwa
proses telah beres dilakukan.
Menurut referensi lain
cara kerja DMA sebagai berikut:
CPU mengirimkan data data berikut ini ke DMA controller: Perintah
read/write Alamat device yang akan diakses Alamat awal blok memori yang akan
dibaca/ditulis Jumlah blok data yang akan ditransfer
·
CPU mengeksekusi program lain
·
DMA controller mengirimkan
seluruh blok data (per satu word) langsung ke memori(tanpa melibatkan CPU)
·
DMA controller mengirim
interrupt ke CPU jika telah selesai.
Dapat disimpulkan Prinsip sederhanya : DMA
controller mengambil alih kerja processor dalam memproses instruksi
yang masuk melalui I/O device. Processor cukup mendapatkan laporan saja bahwa
akan ada tugas yang dihandle oleh DMA controller, dan setelah beres, tinggal
nunggu laporan ” tugas beres”
(Gambar : Blog Diagram DMA)
Transfer DMA (Direct Memory Access)
Ada 3 langkah dalam transfer
DMA :
a. Prosesor menyiapkan DMA transfer dengan menyedia kan data-data dari
perangkat, operasi yang akan ditampilkan, alamat memori yang menjadi sumber dan
tujuan data, dan banyaknya byte yang ditransfer.
b. Pengendali DMA memulai operasi (menyiapkan bus, menyediakan alamat, menulis
dan membaca data), sampai seluruh blok sudah di transfer.
c. Pengendali DMA meng-interupsi prosesor dimana selanjutnya akan
ditentukan tindakan berikutnya.
Implementasi DMA
Dalam pelaksanaannya, beberapa komputer menggunakan memori fisik untuk
proses DMA , sedangkan jenis komputer lain menggunakan alamat virtual dengan
melalui tahap “penerjemahan” dari alamat memori virtual menjadi alamat memori
fisik, hal ini disebutDirect Virtual-Memory Address atau DVMA. Keuntungan
dari DVMA adalah dapat mendukung transfer antara dua memori mapped
device tanpa intervensi CPU.
Konfigurasi modul DMA
a. Konfigurasi 1 (Single Bus)
·
Hanya menggunakan single bus
·
DMA dan modul I/O terpisah
·
Setiap transfer harus
mengakses bus 2 kali:
modul I/O ke DMA kemudian DMA ke memori
modul I/O ke DMA kemudian DMA ke memori
·
Lebih lambat CPU (tertunda 2
kali)
b. Konfigurasi 2 (Single Bus, Integrated DMA-I/O)
·
Hanya menggunakan single bus
·
Modul I/O terintegrasi
·
Satu DMA controller dapat
menangani >1 modul I/O
·
Setiap transfer hanya perlu
mengakses bus satu kali saja DMA ke memori
·
CPU hanya tertunda satu kali
(lebih baik dari konfigurasi 1)
c. Konfigurasi 3 (IO Bus)
·
Digunakan bus I/O secara
terpisah
·
Lebih hemat hardware◊Semua modul I/O cukup dilayani
dengan sebuah DMA
·
Setiap transfer hanya perlu
mengakses bus satu kali saja DMA ke memori
·
CPU hanya tertunda (lebih baik
dari konfigurasi 2)
Proses Handshaking pada DMA
Proses handshaking antara pengendali DMA dan pengendali perangkat
dilakukan melalui sepasang kabel yang
disebut DMA-request dan DMA-acknowledge. Pengendali perangkat
mengirimkan sinyal melalui DMA-request ketika akan mentransfer data
sebanyak satu word. Hal ini kemudian akan mengakibatkan pengendali DMA
memasukkan alamat-alamat yang dinginkan ke kabel alamat memori, dan mengirimkan
sinyal melalui kabel DMA-acknowledge. Setelah sinyal melalui
kabel DMA-acknowledgediterima, pengendali perangkat mengirimkan data yang
dimaksud dan mematikan sinyal pada DMA-request.
Hal ini berlangsung berulang-ulang sehingga disebut handshaking. Pada
saat pengendali DMA mengambil alih memori, CPU sementara tidak dapat mengakses
memori (dihalangi), walau pun masih dapat mengaksees data pada cache primer dan
sekunder. Hal ini disebut cycle stealing, yang walau pun memperlambat
komputasi CPU, tidak menurunkan kinerja karena memindahkan pekerjaan data
transfer ke pengendali DMA meningkatkan performa sistem secara keseluruhan.
Keuntungan
menggunakan DMA:
·
Dapat dilihat
pada operasi multiasking seperti UNIX.
·
Transfer data
dengan mode DMA akan menghemat sumberdaya CPU sehingga CPU dapat melakukan
pekerjaan yang lain.
·
Sedangkan
pada DOS (yang merupakan operasi single-tasking) harus menunggu sampai proses
selesai terlebih dahulu baru kemudian bisa menjalankan proses berikutnya
2.6 PEMBAHASAN
LAIN TENTANG I/O
A.
Klasifikasi Perangkat I/O
Pengelolaan perangkat I/O merupakan aspek perancangan sistem operasi yang terluas karena beragamnya peralatan dan begitu banyaknya aplikasi dari peralatanperalatan itu.
Manajemen I/O mempunyai fungsi, di antaranya:
- Mengirim perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan.
- Menangani interupsi peralatan I/O
- Menangani kesalahan pada peralatan I/O
- Memberi interface ke pemakai.
Berdasarkan sasaran komunikasi, klasifikasi perangkat I/O dibagi menjadi:
1. Peralatan yang terbaca oleh manusia
(Human Readable Machine)
Yaitu, peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan user. Contohnya, Video Display Terminal (VDT) yang terdiri dari layar, keyboard, dan mouse.
Yaitu, peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan user. Contohnya, Video Display Terminal (VDT) yang terdiri dari layar, keyboard, dan mouse.
2. Peralatan yang terbaca oleh mesin (Machine
Readable Machine)
Yaitu peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan peralatan elektronik. Contohnya disk dan tape, sensor, controller.
Yaitu peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan peralatan elektronik. Contohnya disk dan tape, sensor, controller.
3. Komunikasi
Yaitu, peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan peralatan-peralatan jarak jauh. Contohnya modem. Terdapat perbedaan-perbedaan besar antarkelas peralatan tersebut. Bahkan untuk satu kelas saja terdapat berbedaan sangat besar. Perbedaan-perbedaan pokok antara lain mengenai:
- Data rate
- Aplikasi
- Kompleksitas pengendalian
- Unit yang ditransfer
- Representasi data
- Kondisi-kondisi kesalahan
Keberagaman yang sangat besar pada peralatan I/O membuat pendekatan seragam dan konsisten terhadap I/O baik dari pandangan sistem operasi maupun proses sangat sulit diperoleh.
Klasifikasi lain yang dapat dilakukan terhadap peralatan I/O adalah berdasarkan unit transfer yang dilakukan perangkat I/O, yaitu sbb:
Yaitu, peralatan yang cocok untuk komunikasi dengan peralatan-peralatan jarak jauh. Contohnya modem. Terdapat perbedaan-perbedaan besar antarkelas peralatan tersebut. Bahkan untuk satu kelas saja terdapat berbedaan sangat besar. Perbedaan-perbedaan pokok antara lain mengenai:
- Data rate
- Aplikasi
- Kompleksitas pengendalian
- Unit yang ditransfer
- Representasi data
- Kondisi-kondisi kesalahan
Keberagaman yang sangat besar pada peralatan I/O membuat pendekatan seragam dan konsisten terhadap I/O baik dari pandangan sistem operasi maupun proses sangat sulit diperoleh.
Klasifikasi lain yang dapat dilakukan terhadap peralatan I/O adalah berdasarkan unit transfer yang dilakukan perangkat I/O, yaitu sbb:
1.
Perangkat
berorientasi blok (block-oriented devices)
Peralatan mentransfer dari dan ke peralatan dengan satuan transfer adalah satu blok (sekumpulan karakter) yant telah ditentukan.
Peralatan mentransfer dari dan ke peralatan dengan satuan transfer adalah satu blok (sekumpulan karakter) yant telah ditentukan.
2.
Perangkat
berorientasi aliran karakter (character-oriented devices)
Peralatan mentransfer dari dan ke peralatan berupa aliran karakter.
Peralatan mentransfer dari dan ke peralatan berupa aliran karakter.
B. Teknik Pengoperasian Perangkat I/O.
a. Teknik Pengoperasian Perangkat I/O
meliputi:
Perangkat I/O terprogram (programmed I/O)
Merupakan perangkat I/O komputer yang dikontrol oleh program. Contohnya, perintah mesin in, out, move. Perangkat I/O terprogram tidak sesuai, untuk pengalihan data dengan kecepatan tinggi karena dua alasan yaitu:
1Memerlukan overhead (ongkos) yang tinggi, karena beberapa perintah program harus dieksekusi untuk setiap kata data yang dialihkan antara peralatan eksternal dengan memori utama.
2. Banyak peralatan periferal kecepatan tinggi memiliki mode operasi sinkron, yaitu pengalihan data dikontrol oleh clock frekuensi tetap, tidak tergantung CPU.
Perangkat I/O terprogram (programmed I/O)
Merupakan perangkat I/O komputer yang dikontrol oleh program. Contohnya, perintah mesin in, out, move. Perangkat I/O terprogram tidak sesuai, untuk pengalihan data dengan kecepatan tinggi karena dua alasan yaitu:
1Memerlukan overhead (ongkos) yang tinggi, karena beberapa perintah program harus dieksekusi untuk setiap kata data yang dialihkan antara peralatan eksternal dengan memori utama.
2. Banyak peralatan periferal kecepatan tinggi memiliki mode operasi sinkron, yaitu pengalihan data dikontrol oleh clock frekuensi tetap, tidak tergantung CPU.
b. Perangkat berkendalikan interupsi
(Interrupt I/O)
Interupsi lebih dari sebuah mekanisme sederhana untuk mengkoordinasi pengalihan I/O. Konsep interupsi berguna di dalam sistem operasi dan pada banyak aplikasi kontrol di mana pemrosesan rutin tertentu harus diatur dengan seksama, relatif peristiwa-peristiwa eksternal.
Interupsi lebih dari sebuah mekanisme sederhana untuk mengkoordinasi pengalihan I/O. Konsep interupsi berguna di dalam sistem operasi dan pada banyak aplikasi kontrol di mana pemrosesan rutin tertentu harus diatur dengan seksama, relatif peristiwa-peristiwa eksternal.
c. DMA (Direct Memory Address)
Merupakan suatu pendekatan alternatif yang digunakan sebagai unit pengaturan khusus yang disediakan untuk memungkinkan pengalihan blok data secara langsung antara peralatan eksternal dan memori utama tanpa intervensi terus menerus oleh CPU.
Evolusi telah terjadi pada sistem komputer. Evolusi antara lain terjadi peningkatan kompleksitas dan kecanggihan komponen-komponen sistem komputer. Evolusi sangat tampak pada fungsi-fungsi I/O, yaitu sbb:
1. pemroses secara langsung mengendalikan peralatan I/O. Teknik ini masih dilakukan sampai saat ini, yaitu untuk peralatan sederhana yang dikendalikan mikroprosesor untuk menjadi intelligent device.
2. Peralatan dilengkapi pengendali I/O (I/O controller). Pemroses masih menggunakan I/O terprogram tanpa interupsi. Pada tahap ini, pemroses tak perlu memperhatikan rincian-rincian spesifik interface peralatan.
3. Tahap ini sama dengan tahap 2 ditambah fasilitas interupsi. Pemroses tidak perlu menghabiskan waktu untuk menunggu selesainya operasi I/O. Teknik ini meningkatkan efisiensi pemroses.
4. Pengendali I/O diberi kendali memori langsung lewat DMA. Pengendali dapat memindahkan blok data ke atau dari memori tanpa melibatkan pemroses kecuali di awal dan akhir transfer.
5. Pengendali I/O ditingkatkan menjadi pemroses yang terpisah dengan instruksi-instruksi khusus yang ditujukan untuk operasi I/O. Pemroses pusat mengendalikan/memerintahkan pemroses I/O untuk mengeksekusi program I/O yang terdapat di memori utama.
Pemroses I/O mengambil dan mengeksekusi instruksi-instruksi ini tanpa intervensi pemroses utama (pusat). Dengan teknik ini dimungkinkan pemroses pusat menspesifikasikan barisan aktivitas I/O dan hanya diinterupsi ketika seluruh barisan telah diselesaikan.
6. Pengendali I/O mempunyai memori lokal yang menjadi miliknya dan komputer juga memiliki memori sendiri. Dengan arsitektur ini, sekumpulan besar peralatan I/O dapat dikendalikan dengan keterlibatan pemroses pusat yang minimum.
Arsitektur ini digunakan untuk pengendalian komunikasi dengan terminalterminal interaksi. Pemroses I/O mengambil alih kebanyakan tugas yang melibatkan pengendalian terminal. Evolusi berlangsung terus, jalur yang dilalui oleh evolusi adalah agar fungsi-fungsi I/O dapat dilakukan lebih banyak dan lebih banyak lagi tanpa keterlibatan pemroses pusat. Pemroses pusat yang tidak disibukkan dengan tugas-tugas yang berhubungan dengan I/O akan meningkatkan kinerja sistem. Tahap 5 & 6 merupakan tahap perubahan utama, yaitu konsep pengendali I/O mampu mengeksekusi program sendiri.
Merupakan suatu pendekatan alternatif yang digunakan sebagai unit pengaturan khusus yang disediakan untuk memungkinkan pengalihan blok data secara langsung antara peralatan eksternal dan memori utama tanpa intervensi terus menerus oleh CPU.
Evolusi telah terjadi pada sistem komputer. Evolusi antara lain terjadi peningkatan kompleksitas dan kecanggihan komponen-komponen sistem komputer. Evolusi sangat tampak pada fungsi-fungsi I/O, yaitu sbb:
1. pemroses secara langsung mengendalikan peralatan I/O. Teknik ini masih dilakukan sampai saat ini, yaitu untuk peralatan sederhana yang dikendalikan mikroprosesor untuk menjadi intelligent device.
2. Peralatan dilengkapi pengendali I/O (I/O controller). Pemroses masih menggunakan I/O terprogram tanpa interupsi. Pada tahap ini, pemroses tak perlu memperhatikan rincian-rincian spesifik interface peralatan.
3. Tahap ini sama dengan tahap 2 ditambah fasilitas interupsi. Pemroses tidak perlu menghabiskan waktu untuk menunggu selesainya operasi I/O. Teknik ini meningkatkan efisiensi pemroses.
4. Pengendali I/O diberi kendali memori langsung lewat DMA. Pengendali dapat memindahkan blok data ke atau dari memori tanpa melibatkan pemroses kecuali di awal dan akhir transfer.
5. Pengendali I/O ditingkatkan menjadi pemroses yang terpisah dengan instruksi-instruksi khusus yang ditujukan untuk operasi I/O. Pemroses pusat mengendalikan/memerintahkan pemroses I/O untuk mengeksekusi program I/O yang terdapat di memori utama.
Pemroses I/O mengambil dan mengeksekusi instruksi-instruksi ini tanpa intervensi pemroses utama (pusat). Dengan teknik ini dimungkinkan pemroses pusat menspesifikasikan barisan aktivitas I/O dan hanya diinterupsi ketika seluruh barisan telah diselesaikan.
6. Pengendali I/O mempunyai memori lokal yang menjadi miliknya dan komputer juga memiliki memori sendiri. Dengan arsitektur ini, sekumpulan besar peralatan I/O dapat dikendalikan dengan keterlibatan pemroses pusat yang minimum.
Arsitektur ini digunakan untuk pengendalian komunikasi dengan terminalterminal interaksi. Pemroses I/O mengambil alih kebanyakan tugas yang melibatkan pengendalian terminal. Evolusi berlangsung terus, jalur yang dilalui oleh evolusi adalah agar fungsi-fungsi I/O dapat dilakukan lebih banyak dan lebih banyak lagi tanpa keterlibatan pemroses pusat. Pemroses pusat yang tidak disibukkan dengan tugas-tugas yang berhubungan dengan I/O akan meningkatkan kinerja sistem. Tahap 5 & 6 merupakan tahap perubahan utama, yaitu konsep pengendali I/O mampu mengeksekusi program sendiri.
C. Prinsip-Prinsip Perangkat I/O
Terdapat dua
sasaran perancangan perangkat I/O, yaitu:
a. Efisiensi
a. Efisiensi
Merupakan aspek penting karena operasi I/O karena sering menjadi operasi yang menimbulkan bottleneck pada sistem komputer/komputasi.
b. Generalitas (Device-independence)
Selain berkaitan
dengan simplisitas dan bebas dari kesalahan diharapkan juga menangani semua
gerak peralatan secara beragam. Pernyataan ini diterapkan dari cara
proses-proses memandang peralatan I/O dan cara sistem operasi mengelola
peralatan-peralatan dan operasi-operasi I/O.
Perangkat lunak diorganisasikan sebagai satu barisan lapisan. Lapisan-lapisan lebih bawah berurusan menyembunyikan kepelikan-kepelikan perangkatkeras. Untuk untuk lapisan-lapisan lebih atas berurusan memberikan interface yang bagus, bersih, nyaman dan seragam ke pemakai.
Perangkat lunak diorganisasikan sebagai satu barisan lapisan. Lapisan-lapisan lebih bawah berurusan menyembunyikan kepelikan-kepelikan perangkatkeras. Untuk untuk lapisan-lapisan lebih atas berurusan memberikan interface yang bagus, bersih, nyaman dan seragam ke pemakai.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perangkat I/O eksternal diklasifikasikan menjadi 3 kategori:
• Human Readable, yaitu perangkat yang berhubungan dengan manusia
sebagai pengguna komputer.
Contohnya: monitor, keyboard, mouse, printer, joystick, disk drive.
• Machine readable, yaitu perangkat yang berhubungan dengan
peralatan. Biasanya berupa modul sensor dan tranduser untuk monitoring dan
kontrol suatu peralatan atau sistem.
• Communication, yatu perangkat yang berhubungan dengan komunikasi
jarak jauh. Misalnya: NIC dan modem.
Modul I/O
merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi sistem bus atau switch
sentral dan mengontrol satu atau lebih perangkat peripheral.
PENUTUP
Demikianlah akhir dari
makalah yang kami buat ini dan terimakasih kepada pihak yang
terkait dalam membantu kami menyelesaikan makalah ini, dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat dan berkembang untuk kedepannya serta semoga
makalah ini bisa menambah wawasan bagi
penulis juga pembaca lain yang baru saja
memasuki dunia kerja atau sebagai pelajar untuk
bisa mengembangkan ilmunya kedepan dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar