Selasa, 30 Oktober 2018

USAHA BANANA CRISPY RAINBOW




Nama             : Maruly Tuwah Pohan

Kelas              : 2 C ( malam )

Npm               : 1705100048

 


Nama Usaha                      :  BANANA CRISPY RAINBOW

Jenis Usaha        :  KULINER

maruly.jpg



















a.     Identifikasi Peluang

Sesuai dengan riset yang saya lakukan jenis kuliner  “Banana Crispy Rainbow” mempunyai peluang yang bagus. Untuk bersaing dikarenakan masyarakat banyak yang meminati jenis kuliner makanan kecil, terutama jika disajikan dalam bentuk yang menarik, maka akan mendapat sambutan baik dari masyarakat untuk menjalankan usaha ini



b.     Ide

Sumber-Sumber Ide Bisnis

   Terdapat jutaan pengusaha di dunia dan mereka membuktikan bahwa terdapat banyak sumber ide bisnis yang berpotensi. Beberapa sumber yang berguna akan dijabarkan di bawah ini :

1.      Hobi/Minat

Hobi adalah aktivitas favorit di waktu luang atau pekejaan. Banyak orang, dalam melakukan hobi atau minat, berhasil mendirikan bisnis. Sebagai contoh, jika Anda menyukai bermain dengan komputer, memasak, musik, perjalanan, olahraga, atau pertunjukkan, Anda dapat mengembangkannya menjadi sebuah bisnis. Misalnya, jika Anda menikmati perjalanan, pertunjukkan dan/atau memberikan pelayan, Anda bisa memasuki bidang pariwisata, dimana ini merupakan salah satu industri terbesar di dunia. 



2.      Keterampilan dan Pengalaman Pribadi

Lebih dari separuh ide bisnis yang sukses berasal dari pengalaman bekerja di kantor/ tempat kerja. Sebagai contoh, seorang mekanik yang mempunyai pengalaman bekerja di bengkel besar yang akhirnya membuka bisnis reparasi mobil atau bisnis berjualan mobil bekas. Jadi, latarbelakang pengusaha memainkan peranan penting dalam keputusan untuk memasuki bisnis selain jenis usaha bisnis yang akan mereka ciptakan. Ketrampilan dan pengalaman Anda merupakan sumber yang paling penting, tidak hanya untuk menghasilkan ide tetapi juga untuk mendapat keuntungan.



3.      Waralaba

Waralaba adalah pengaturan dimana produsen atau distributor tunggal dari suatu merk dagang, produk atau jasa memberi hak eksklusif untuk distribusi lokal kepada pengencer mandiri/bebas sebagai ganti dari pamembayaran royalty dan pemenuhan prosedur operasi standar. Bisnis waralaba dapat mengambil beberapa bentuk, tetapi satu bentuk menarik adalah jenis yang menawarkan nama, citra, cara untuk melakukan bisnis dan prosedur operasional bisnis.



Di tahun 1980 dan awal 1990 waralaba mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, dan menjadi metode yang banyak digunakan untuk memasuki bisnis bagi jutaan bisnis yang didirikan di AS dan Eropa. Di AS, terdapat lebih dari 2000 tipe bisnis waralaba, yang membukukan penghasilan lebih dari 300 milyar USD dari penjualan tahunan dan sekitar sepertiga dari semua penjualan retail. Selain membeli bisnis waralaba, seseorang juga bisa mangembangkan dan menjual konsep bisnis waralaba. Terdapat banyak buku direktori dan buku pegangan serta asosiasi waralaba, termasuk The Interna-tional Frachise Association, yang dapat memberikan banyak informasi.



c.      Konsep

1.  Selera
Faktor utama yang menentukan kesuksesan dari usaha kuliner adalah citarasa makanannya. "Sesuaikan citarasa makanan dengan target pasar yang dituju. Lakukan survei pasar untuk menemukan apa yang diinginkan masyarakat," saran Ali. Sebaiknya hindari untuk menjadi subjektif terhadap citarasa produk jualan Anda. Artinya, jangan hanya memerhatikan selera dan keinginan diri sendiri, karena belum tentu selera lidah Anda sama dengan selera kebanyakan orang.

2. Gaya hidup
Makanan sekarang ini bukan hanya sebagai pemuas rasa lapar, tetapi juga sebagai bagian dari gaya hidup. "Jakarta merupakan salah satu kota yang menjadikan makanan sebagai bagian dari gaya hidup keseharian mereka," tukasnya. Jika pandai melihat peluang yang ada, dan menggabungkannya dengan jenis makanan yang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, maka produk usaha Anda berpeluang untuk disukai banyak orang.

3. Daya beli

Sebelum menentukan produk yang akan dijual, lihat dulu lokasi yang menjadi tujuan usaha Anda, dan lingkungan sekelilingnya. Ali mengungkapkan, pemantauan kawasan sekeliling lokasi tujuan akan menentukan produk apa yang paling tepat untuk dijual. Observasi akan menentukan produk jualan berdasarkan daya beli masyarakat. Jika produk yang dijual terlalu mahal, sedangkan daya beli masyarakat rendah, maka bisnis tidak akan berjalan lancar.

4. Rencana produksi
Konsep rencana produksi juga harus dipikirkan lebih lanjut. Perhatikan dengan teliti dari sumber bahan baku, alur produksi, harga produksi, peralatan, kualitas, keunggulan produk, sampai kemasan produk yang akan dijual. "Jangan hanya asal menjual produk jadi saja, sementara sumber bahan baku sulit dijangkau, karena hal ini akan mengganggu kelangsungan produksi produk," bebernya.

5. Rencana pemasaran
Sebelum memutuskan bisnis yang akan dijalankan, ada baiknya untuk menganalisis pasar dan gaya pemasaran. Lokasi sangat menentukan tingkat persaingan, karena akan membantu menentukan kesempatan Anda untuk mengembangkan usaha. Selain itu, perhatikan juga teknik promosi yang dilakukan. "Promosi yang tidak efektif dan salah sasaran hanya akan membuang-buang uang," pungkas Ali.



d.     Analisis usaha

1.
Biaya sewa tempat/ruko
Rp.500,000





Peralatan

Kompor gas
Rp.400,000
Wajan
Rp.125,000
Sendok penggoreng
Rp.15,000
Loyang
Rp.40,000
Saringan
Rp.15,000
Wadah/panci
Rp.40,000
Meja dan kursi
Rp.300,000
Pisau
Rp.20,000
Serbet
Rp.15,000
Total
Rp.1.470,000































Biaya variabel (tidak tetap)



No.
komponen
Biaya

1.
Pisang
Rp.700,000
2.
Minyak makan
Rp.200,000
3.
Tepung terigu
Rp.200,000
4.
Gula pasir
Rp.100,000
5.
Keju
Rp.150,000
6.
Susu coklat
Rp.150,000
7.
Messes
Rp.150,000
8.
Isi ulang gas
Rp.160,000
9.
Bungkus & plastik
Rp.250,000
10.
Chocolate warna
Rp.400,000
11.
Biaya lainnya
Rp.300,000

Total
Rp.2,760,000








Ø  Pendapatan

Pendapatan =Jumlah makanan  90% x harga jual pisang per buah

                    = 25 kotak x Rp.15.000

                    =Rp.375,000/hari

                    =Rp.10.500,000/bulan

Ø  Keuntungan

Keuntungan= total pendapatan - total biaya produksi

                  =Rp.10.500,000-Rp.2,760,000

                  =Rp.7.740,000

Ø  Analisis kelayakan usaha

Break Event Point (BEP)

BEP Harga= Total biaya produksi/ Total produksi

                 = Rp.2.760,000 /25 kotak

                 = Rp.110.400

BEP produksi= Total biaya produksi/ Harga jual

                 =Rp.2.760,000/Rp.15,000

                 =184 kotak

Revenue Cost (R/C) Ratio

R/C ratio= Total pendapatan/ Total biaya produksi

                =Rp. 10.500,000/ Rp.2.760,000

                =3,80

Angka ini menunjukkan bahwa setiap penambahan biaya sebesar Rp 1.000 akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 3.800.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar